Program Studi Fisika Unpar didirikan pada tahun 1993, dimana sejak tahun 2015 merupakan Program Studi Fisika swasta yang pertama kali memiliki status Akreditasi A (SK BAN PT No 1122/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2015), dan sejak tahun 2022 meraih status Akreditasi Unggul dalam penilaian yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Maret 2022 (Surat Keputusan BAN-PT 1600/SK/BAN-PT/AK-ISK/S/III/2022).
Visi Program Studi Fisika Universitas Katolik Parahyangan adalah “menjadi lembaga pendidikan bidang ilmu fisika yang terkemuka dan bermutu tinggi hingga pada tataran internasional, yang lulusannya mampu berkiprah dalam pembangunan masa depan bangsa Indonesia”.
Prodi Fisika UNPAR didesain untuk menyelaraskan hubungan antara aplikasi ilmu fisika dengan kebutuhan dunia kerja yang menuntut sumber daya manusia yang tinggi dan adaptif terhadap perkembangan teknologi saat ini.
Program Studi Fisika Unpar dilengkapi oleh ~80% dosen yang berpendidikan S3 dari Amerika, Inggris, Kanada, dan Australia, dan ~20% dosen berpendidikan S2 di luar dan dalam negeri (Tehnische Universität Dresden, Jerman, ITB dan UGM).
Berdasarkan hasil studi pelacakan pengguna lulusan program studi fisika, ~80% lulusan hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 bulan untuk memperoleh pekerjaan pertama sedangkan ~20% membutuhkan waktu tunggu kurang dari 6 bulan.
Program Studi Fisika Unpar mempersiapkan mahasiswanya dalam berbagai jenis pekerjaan baik masih dalam tataran Fisika maupun dalam lingkup yang lebih besar. Hal ini tercermin dalam bidang-bidang yang digeluti oleh para alumni Fisika Unpar. Bidang-bidang tersebut adalah bidang pendidikan (dosen, melanjutkan studi S2 dan S3, guru, dll) ~45%, bidang produksi dan manufaktur (engineer, dll) ~20%, jasa dan perdagangan (software tester, wirausaha, dll) ~30% , dan berbagai bidang lainnya ~5%.
Prodi Fisika UNPAR menawarkan materi perkuliahan yang cukup fleksibel dan mencakup berbagai bidang sehingga mahasiswa yang berpikir untuk memiliki karir dalam dunia penelitian, pengajaran ataupun industri dapat terlayani dengan baik. Beberapa konsentrasi mata kuliah pilihan ditawarkan di Prodi Fisika UNPAR yakni fisika teori dan komputasi, fisika medis, dan fisika terapan (fisika material, fisika instrumentasi, dan fisika pendidikan). Selain itu kurikulum yang ada dilengkapi dengan ‘transferable skills’ sehingga lulusan Prodi Fisika UNPAR tidak hanya dilengkapi dengan pengetahuan sains yang mendalam tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat di lingkungan kerjanya.
Fisika Teori dan Komputasi: Konsentrasi Fisika Teori mengarahkan mahasiswa untuk berusaha mengerti batas-batas ekstrim dari alam semesta. Ada tiga topik penelitian yang dilakukan dalam konsentrasi ini yaitu lubang hitam, fisika partikel, dan teori medan kuantum. Lubang hitam merupakan suatu obyek yang memiliki medan gravitasi yang sangat kuat sehingga cahaya pun tidak dapat keluar dari lubang hitam. Riset yang dilakukan pada konsentrasi ini adalah untuk terus menggali aspek matematis dari lubang hitam menggunakan gambaran teori relativitas umum Einstein, termasuk kaitannya dalam teori holografi. Fisika partikel mempelajari interaksi partikel terkecil seperti quark dan lepton yang berusaha menguak materi gelap. Teori medan kuantum menggambarkan dimensi terkecil yang saat ini kita ketahui, teori ini merupakan penggabungan dari teori kuantum dan teori relativitas khusus Einstein.
Fisika Medis : Bidang fisika medis mempersiapkan mahasiswa menjadi Fisikawan Medis. Pada konsentrasi fisika medis mempelajari tentang aplikasi fisika pada bidang kedokteran, dan instrumentasi medis yang berkaitan dengan sistem pengolahan sinyal dan citra, serta peralatan yang digunakan di rumah sakit, seperti X-ray, Computed Tomography (CT-Scan), Magnetic Resonance Imaging (MRI), Ultrasonography (USG), dll.
Fisika Terapan : Konsentrasi fisika terapan mengarahkan mahasiswa untuk memahami lebih dalam beberapa aplikasi fisika dalam berbagai bidang, meliputi Fisika Material dan Fisika Instrumentasi. Selain itu salah satu kekhasan pembelajaran fisika di Prodi Fisika Unpar adalah pembelajaran berbasis active learning, dimana mahasiswa juga berkesempatan untuk dapat mempelajari langsung bagaimana menerapkan pembelajaran tersebut untuk siswa sekolah menengah melalui konsentrasi Fisika Pendidikan.
Kurikulum dan Metode Pembelajaran
Kurikulum disusun berdasarkan standar kurikulum nasional dengan memperhatikan kurikulum internasional, dan rutin diperbaharui setiap 5 tahun dengan mengikuti perkembangan IPTEK terkini, dimana tidak hanya mengutamakan hard skills tetapi juga soft skills yang dirancang pada struktur mata kuliah wajib dan pilihan.
Dalam pelaksanaan perkuliahan, salah satu metode pembelajaran yang khas adalah menerapkan ‘active learning’, yaitu menerapkan metode pembelajaran aktif dengan pendekatan konseptual-eksperimental yang berpusat pada mahasiswa, dimana dalam perkuliahan, mahasiswa melakukan aktivitas untuk mempelajari suatu fenomena fisika, atau dosen mendemonstrasikan suatu fenomena fisika dengan berbagai bahan dan peralatan.
Selain itu dalam kegiatan praktikum, telah diterapkan ‘eksperimen berbasis komputer’, dengan memanfaatkan sensor-sensor, piranti antarmuka, dan perangkat komputer, dimana pengukuran dapat dilakukan secara real time.
Laboratorium
Salah satu fasilitas pembelajaran yang diberikan adalah laboratorium yang memadai, yaitu laboratorium fisika dasar, laboratorium elektronika, laboratorium fisika lanjut, laboratorium riset (fisika material, fisika medis, dan lainnya), serta laboratorium komputasi. Laboratorium dilengkapi peralatan pendukung perkuliahan maupun riset, yang sebagian besar berbasis komputer.
Bengkel Sains Unpar (BSU): Bengkel Sains, Universitas Katolik Parahyangan (BSU) merupakan wadah yang dibentuk oleh mahasiswa Fisika untuk menyajikan sains yang sederhana dengan cara mengenalkan eksperimen sains dalam kehidupan sehari-hari kepada para peserta didik. Bentuk realisasi yang dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan SMA dan SMP di wilayah Bandung dengan tujuan untuk memberikan pemahaman konsep sains dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa-siswi SMP dan SMA melalui kegiatan ekstrakurikuler, mengenalkan ilmu sains dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, sehingga diharapkan mindset siswa-siswi mengenai sains yang sulit dapat berkurang menjadi belajar sains itu menyenangkan dan mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswa Fisika UNPAR. BSU juga terlibat dalam kegiatan edukasi dan sains seperti MY Science Fair di SD Santa Maria-Santo Yusup Cimahi, Gamaliel’s Science Day di SD Gamaliel Bandung, dan Workshop Sains di SMA St. Laurensia, Alam Sutera. Selain itu setiap tahun BSU berpartisipasi setiap tahun dalam acara Festival Anak Bertanya (FAB) di Sabuga Bandung.
Pelatihan Guru Fisika (PGF): PGF diselenggarakan setiap dua tahun sekali bertaraf nasional dengan kekhasan bentuk pelatihan berupa perakitan alat untuk memberikan wawasan inovasi pembelajaran sesuai tema. Dalam pelatihan ini, narasumber berasal dari dalam dan luar Unpar. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Pudak Scientific dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
INDY (Incredible Physics): INDY merupakan Workshop fisika untuk siswa-siswi sekolah menengah yang diadakah dua tahun sekali, bertaraf nasional, dengan kekhasan bentuk workshop meliputi dua bidang pilihan yaitu Fisika Teori dan Fisika Terapan dengan tema sesuai perkembangan IPTEK terkini, dimana materinya tidak/belum diberikan di tingkat sekolah menengah. Pada workshop ini, peserta dapat melakukan berbagai eksperimen fisika secara langsung atau melalukan simulasi dengan komputer.
FUSION (Fun Physics Competition): FUSION merupakan kompetisi tahunan tingkat nasional untuk siswa-siswi SMP/SMA. Dalam kompetisi ini tidak hanya diisi dengan pertanyaan teoritik, tetapi juga pengamatan fenomena alam yang terjadi di sekitar kita, berkreasi dalam pembuatan alat, dan bereksperimen berdasarkan ilmu-ilmu dan konsep dasar Fisika.
Kegiatan Lainnya:
- Seminar intern, kuliah tamu, kuliah lapangan, dan kunjungan ke berbagai instansi untuk mendukung proses pembelajaran suatu mata kuliah atau topik tertentu.
- Kunjungan perusahaan.
- Workshop on Active Learning in Optics and Photonics (ALOP) 2017, kerjasama dengan The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), International Centre for Theoretical Physics (ICTP), Center for Young Scientists (CYS), SPIE, dan Pudak Scientific.
- Tuan Rumah The Conference on Theoretical Physics and Nonlinear Phenomena (CTPNP) XIV, bekerjasama dengan LIPI dan HFI.
- Pelatihan Pembelajaran Sains Integratif berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) 2017, bekerjasama dengan Rumah Edukasi dan Acer.
- Dosen-dosen juga seringkali terlibat sebagai narasumber, trainer, dan juri kompetisi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di luar Unpar tingkat nasional maupun internasional.
- Kegiatan lain yang dikelola oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Fisika adalah: Fun Day of Physics, Forum Keluarga Fisika, diklat, tutorial, Muswil IHAMAFI, kegiatan 1 tahun penelitian, studi banding, buletin fisika, dan anak belajar fisika.
- Untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris, Prodi Fisika UNPAR juga memiliki komunitas berbahasa Inggris di mana para dosen dan mahasiswa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris satu sama lain. Diharapkan dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, daya saing mahasiswa Prodi Fisika UNPAR meningkat di tingkat internasional.
- Mahasiswa berprestasi tingkat UNPAR dan Kopertis Wilayah Jawa Barat (Meutia Wulansatiti Nursanto, 2016, dan Muhammad Arifin Dobson, 2017).
- CERNSummer Student Programme 2017 (Meutia Wulansatiti merupakan Mahasiswa Fisika dari Indonesia pertama yang berhasil memperoleh kesempatan mengikuti “CERN Summer Student Programme”; CERN merupakan laboratorium Fisika terbesar di dunia yang berada di perbatasan Swiss dan Perancis).
- Publikasi single author pada jurnal internasional (Canisius Bernard, merupakan mahasiswa S1 Fisika pertama di Indonesia yang berhasil menerbitkan paper single author di jurnal ternama Physical Review D, dengan karyanya yang berjudul “Stationary Charged Scalar Clouds Around Black Holes in String Theory”).
- Medali perak pada International Exhibition of Young Inventors (IEYI) 2014 dengan inovasi ang berjudul “EcoSol SunHarvester – Inexpensive Energy Efficient Solar Thermal Collector” , dan penghargaan 3rd place for poster award pada OCPA8 International Conference on Physics Education and Frontier Physics yang diselenggarakan di Nanyang Technological University 2015 (Muhammad Arifin Dobson).
- Medali perak, medali perunggu dan accomplished competitor, dalam ajang University Physics Competition (UPC) 2016 serta honorable mention dan successful participant dalam ajang Mathematical Contest in Modelling (MCM) 2017 (Dini Widiana, Delvydo Melvernaldo, Muhammad Arifin Dobson, dan Meutia Wulansatiti Nursanto).
- Mahasiswa fisika juga terlibat sebagai peserta berbagai konferensi internasional, seperti OCPA8 International Conference on Physics Education and Frontier Physics 2015, Nanyang Technological University; Asian Science Camp (ASC) 2014, Singapura; IAS-IOP Workshop on Physisc Education, Singapura.
“The broad experience I gained during my study at the Physics UNPAR polished not only my knowledge but also my practical and my social skills”.
(Jane, Studi Lanjut S2 di Jerman dan S3 di Taiwan)
“Cara berpikir logis, sistematis dan kerja sama, hal-hal itulah yang menjadi modal saya”.
(Maria Carolina Gunawan, bekerja di Bank BCA)
“Pendekatan konseptual-teoritis dan eksperimental yang terangkai dari berbagai mata kuliah adalah kunci dalam menjalani profesi saya”.
(Kian Ming, Dosen Fisika)
“Metode pembelajaran yang tidak hanya membahas teori saja namun juga contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang membuat saya terbiasa untuk memiliki pola pikir ilmiah dan praktis dalam pekerjaan”.
(Andy Iskandar, Trainer&Penulis Buku)
“Banyak yang didapat ketika lulus dari Fisika Unpar. Dasar-dasar yang saya dapat dari Fisika Unpar berguna dalam pendidikan master saya di Belanda. Diskusi dan kedekatan antar-angkatan dan dosen adalah nilai lebih dari Fisika Unpar. Fasilitas juga cukup baik dan maju, dan kesempatan belajar dibuka seluasnya bagi mahasiswa dari segala penjuru tanah air.”
(Yoshinta E. Setyawati, Studi lanjut S2 di Belanda, dan S3 di Max Planck Institute, Jerman)
Email : fisika@unpar.ac.id